Rabu, 26 Januari 2011

Carut Marut Online Ticketing pada Piala AFF 2010


Piala AFF memang sudah lewat, namun banyak hal berbekas di pikiran semua orang mengenai hal-hal yang terjadi pada saat itu. Contohnya adalah kacaunya sistem penjualan tiket secara online yang menyebabkan ketidak-karuan penonton yang kecewa terhadap sistem yang dinilai 'Gagal' ini.

Berdasarkan penelusuran di beberapa situs penjualan tiket online, seperti rajakarcis.com, myticket.co.id, dan ticketsas.com, kesemuanya mengalami permasalahan dalam kecepatan akses. Tiga situs tersebut sangat lambat. Bahkan setelah dicoba beberapa kali, yang muncul adalah keterangan eror.

Akibatnya, keluhan pun bermunculan di akun jejaring sosial Twitter. Pandji, misalnya, menulis dalam akun Twitter-nya, "Bisa masuk tuh, udah sempet pesen terus tau-tau sold out message-nya." Hal serupa juga dilontarkan oleh Irma Virt di Twitter yang mengatakan bahwa halaman internet penjualan karcis AFF Cup online sudah hancur.

Kekacauan penjualan tiket Piala AFF sesungguhnya sudah terlihat sejak awal. PSSI dan LOC lokal hanya menyediakan satu lokasi untuk penjualan tiket yang terletak di Pintu X GBK, di samping Raja Karcis yang anehnya tidak menjual melalui situsnya namun harus datang ke kantor mereka yang terketak di Manggarai. Di GBK, ratusan dan bahkan ribuan calon penonton hanya dilayani oleh dua meja, yang memaksa fans mengantri hingga berjam-jam lamanya. Dalih PSSI atas kebijakan ini adalah supaya mereka mudah dalam mengatur penjualan tiket.

Alasan tersebut justru menunjukkan buruknya manajemen tiket PSSI dan LOC untuk Piala AFF ini. Padahal mereka bisa bekerjasama menggunakan jasa agen-agen tiket dan menjualnya secara online. Penjualan secara online jelas akan mengurangi bertumpuknya calon penonton di tiketboks yang disediakan.

Puncak kekacauan penjualan tiket terjadi pada Sabtu (18/12/2010) kemarin lusa. Ketika itu PSSI menutup loket, sebuah keputusan yang membuat penonton sudah datang langsung ke GBK kecewa dan beberapa di antaranya melampiaskan dengan melakukan aksi perusakan. Otoritas sepakbola Indonesia itu beralasan bahwa penutupan loket didasari alasan bahwa mereka ingin menghindari aksi percaloan.

Mana mungkin bisa ngadain Piala Dunia kalau urusan tiket aja masih amburadul kayak begini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar