Rabu, 13 Oktober 2010

Teknologi Video Streaming

Streaming adalah sebuah teknologi untuk memaninkan file video atau audio secara langsung dari sebuah web server. Kata streaming tersebut berasal dari bahasa inggris (stream) yang berarti sungai. Proses streaming bisa diibaratkan seperti aliran air di sungai yang tak pernah terputus kecuali jika sumber mata airnya mengering.Ide dasar dari video streaming ini adalah membagi paket video menjadi beberapa bagian, mentransmisikan paket data tersebut, kemudian penerima (receiver) dapat mendecode dan memainkan potongan paket video tersebut tanpa harus menunggu keseluruhan file selesai terkirim ke mesin penerima.

Dulu streaming video menggunakan protokol RTMP seperti yang digunakan pada Real dan Flash Media Server. Teknologi ini penggunaannya tidak meluas dikarenakan untuk menggunakannya memerlukan installasi software khusus seperti real player. Kelebihannya, protokol ini bisa memberikan livestreaming untuk keperluan live broadcasting. Teknologi inilah yang biasa digunakan untuk video tele conference. Namun saat ini streaming video sudah menggunakan FLV sebagai format video dan Flash sebagai player video yang memberi kemudahan dalam menyajikan konten video lewat internet. Dengan menempelkan video pada website dan dijalankan dengan flash player membuat video dapat ditonton kapanpun dan dimana pun.

Beberapa teknologi video streaming yang ada saat ini sebagai berikut :
1. Server based video streaming.
Konten video yang di-streaming-kan disimpan dalam sebuah server, kemudian penonton menonton video itu dengan cara streaming langsung ke server. Teknologi yang digunakan bisa macem2, mulai dari menggunakan real player (seperti yang digunakan oleh sctv dan TV-One) sampai dengan menggunakan teknologi http sederhana. Kelebihan menggunakan teknologi ini adalah proses instalasi yang mudah, real player mendukung live streamin, sementara Kelemahannya, beban (penonton) tidak boleh terlalu besar

2. Multicast based video streaming.
Konten video yang di-streaming-kan disimpan dalam sebuah server, kemudian melalui jaringan multicast, konten tersebut disebarluaskan. Cara inilah yang digunakan oleh SOI. Kelebihannya : hemat bandwidth dan resource, mendukung liKelemahannya: tidak semua jaringan mendukung multicast.

3. Peer-to-peer video streaming.
Konten video yang di-streaming-kan disimpan dalam jaringan peer to peer. Aplikasi peer to peer secara otomatis akan mengelola konten tersebut. Contoh-nya adalah SopCast. Kelebihan cara ini adalah hemat bandwidth dan resource. Kelemahannya : memerlukan dukungan komunitas agar bersedia menjadi seeder.

4. Menggunakan file berformat FLV.
Konten video yang di-streaming-kan diubah format-nya menjadi flash video. Ketika diputer, aplikasi flash player akan men-download konten video tersebut sembari memutar-nya. Sebenarnya cara ini hampir sama seperti cara 1, tetapi karena dukungan kompresi video, cara ini bisa meng-efisiensi-kan bandwidth dan resource. Kelebihan : hemat bandwidth, resouce, dan bisa ditampilan (embed) di halaman web. Kelemahan : tidak bisa live streaming. Metode seperti ini yang digunakan oleh YouTube.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar